Kamis, 30 Agustus 2012

                             MANFAAT BELUNTAS





           Beluntas
(Pluchea indica (L.) Less.)
Sinonim :
Baccharis indica, Linn.
Familia :
Compositae
Uraian :
Semak atau setengah semak. tumbuh tegak tinggi sampai 2 m, kadang-kadang lebih. Percabangan banyak, berusuk halus dan berbulu lembut. Tumbuh liar di tanah tandus dan jelek, atau ditanam sebagai pagar. Terdapat sampai 1.000 m diatas permukaan laut. Daun bertangkai pendek, letak berseling, bentuk bundar telur sungsang, ujung bundar melancip, bergerigi warna hijau terang. Bunga keluar di ujung cabang dan di ketiak daun berbentuk bunga bonggol bergagang atau duduk, warna ungu. Buah longkah agak berbentuk gasing, warna coklat dengan sudut putih, lokos.

Nama Lokal :
Beluntas (Indonesia), Luntas (Jawa), Baluntas (Madura); Baluntas, Baruntas (Sunda), Lamutasa (Makasar); Beluntas (Sumatra), Lenaboui (Timor); Luan Yi (China).;
 Penyakit Yang Dapat Diobati :
Bau badan, Nafsu makan, menurunkan panas, scabies, TBC;

Pemanfaatan :

 BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman, segar/dikeringkan.

KEGUNAAN :
1. Menghilangkan bau badan.
2. Gangguan pencernaan pada anak-anak dan menambah nafsu
    makan.
3. Menurunkan panas, peluruh keringat.
4. Scabies.
5. TBC kelenjar leher (Cervical tuberculous lymphadenitis)
6. Nyeri pada rheumatik, sakit pinggang (Lumbago)

PEMAKAIAN: 10 - 15 gr, direbus.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Baunya khas (Sengir) dan rasanya getir. Daun: menambah nafsu makan (Stomakik), membantu pencernaan. KANDUNGAN KIMIA: Alkaloid, minyak atsiri.

Sumber : www.iptek.net.id

Jumat, 29 Juni 2012


 KHASIAT BELIMBING MANIS




Belimbing Manis

(Averhoa carambola)
Sinonim :
Familia :
Oxalidaceae
Uraian :
Pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpi. Pohon yang berasal dari Amerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh tidak ternaungi dan cukup lembab. Belimbing wuiuh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol, percabangan sedikit, arahnya condong ke atas. Cabang muda berambut halus seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat teiur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah hijau muda. Perbungaan berupa malai, berkelornpok, keluar dari batang atau percabangan yang besar, bungs kecil-kecil berbentuk bintang warnanya ungu kemerahan. Buahnya buah buni, bentuknya bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 ern, warnanya hijau kekuningan, bila masak berair banyak, rasanya asam. Biji bentuknya bulat telur, gepeng. Rasa buahnya asam, digunakan sebagai sirop penyegar, bahan penyedap masakan, membersihkan noda pada kain, mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan, membersihkan tangan yang kotor atau sebagai bahan obat tradisional. Perbanyakan dengan biji dan cangkok.

Nama Lokal :
Belimbing manis (Indonesia), Belimbing manih (Minangkabau); Belimbing legi (Jawa), Belimbing amis (Sunda), ; Bhalimbing manes (Madura), Balirang (Bugis); 

 Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Kolesterol, Hipertensi;
Pemanfaatan :
 BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, bunga, buah.

KEGUNAAN:
Bunga:
- Batuk.
- Sariawan (stomatitis)

Daun:
- Perut sakit. Gondongan (Parotitis).
- Rematik.

Buah:
- Batuk rejan.
- Gusi berdarah, sariawan.
- Sakit gigi berlubang.
- Jerawat. Panu.
- Tekanan darah tinggi.
- Kelumpuhan.
- Memperbaiki fungsi pencernaan.
- Radang rektum.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: Lihat resep.
Pamakaian luar: Daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur, dipakai sebagal tapal (pemakaian setempat) pada gondongan, rheumatism, jerawat, panu.

CARA PEMAKAIAN:
1. Pagel linu:
    1 genggam daun belimbing wuiuh yang masih muda, 10 biji cengkeh,
    15 biji lada, digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya.
    Lumurkan ketempat yang sakit.

2. Gondongan:
    10 ranting muda belimbing wuiuh berikut daunnya dan 4 butir bawang
    merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat
    yang sakit.

3. Batuk pada anak.
    Segenggam bunga belimbing wuiuh, beberapa butir adas, gula
    secukupnya dan air 1 cangkir, ditim selama beberapa jam. Setelah
    dingin disaring dengan sepotong kain, dibagi untuk 2 kali minum,
    pagi dan malam sewaktu perut kosong.

4. Batuk:
    25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu-giring, 1 jari
    kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, 1/4
    genggam pegagan, 1/4 genggam daun saga, 1/4 genggam daun
    inggu, 1/4 genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong
    seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4
    gelas. Setelah dingin disaring, diminum dengan madu seperlunya.
    Sehari 3 kali 3/4 gelas.

5. Batuk rejan:
    a. 10 buah belimbing. wuluh dicuci lalu ditumbuk halus-halus,
        diremas dengan 2 sendok makan air garam, lalu disaring. Minum,
        lakukan 2 kali sehari.
    b. Buah belimbing wuiuh dibuat manisan, sehari makan 3 x 6-8 buah.

6. Rematik :
    a. 100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji
        merica dicuci lalu digiling halus, tambahkan cuka secukupnya
        sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi
        ketempat yang sakit.

    b. 5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia champaca
        L.), 15 biji cengkeh, 15 butir lada hitam, dicuci lalu ditumbuk
        halus, diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis dan
        1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok
        dan mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

7. Sariawan:
    a. Segenggarn bunga belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan
        1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring,
        dipakai untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.

    b. 2/3 genggam bunga belimbing wuiuh, dicuci lalu direbus dengan
        3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
        disaring lalu diminum, sehari 3 kali 3/4 gelas.

    c. 3 buah belimbing wuitjh, 3 butir bawang merah, 1 buah pala yang
        muda, 10 lembar daun seriawan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari
        pulosari, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 3 sendok
        makan minyak kelapa, diperas lalu disaring. Dipakai untuk
        mengoles luka-luka akibat sariawan, 6-7 kali sehari.

8. Jerawat:
    a. Buah belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus,
        diremas dengan air garam seperlunya, untuk menggosok muka
        yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari,

    b. 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang,
        digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis.
        Ramuan ini dipakai untuk menggosok dan melumas muka yang
        berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.

9. Panu:
    10 buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur
    sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai
    untuk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa asam, sejuk. Menghilangkan sakit (analgetik), memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang, peluruh kencing, astringent. KANDUNGAN KIMIA: Batang: Saponin, tanin, glucoside, calsium oksalat, suifur, asam format, peroksidase. Daun: Tanin, suifur, asam format, peroksidase, calsium oksalat, kalium sitrat. 

sumber : www.iptek.net.id

 KHASIAT BELIMBING ASAM/BELIMBING WULUH





Belimbing Asam

(Averhoa bilimbi.)
Sinonim :
Familia :
Oxalidaceae
Uraian :
Belimbing asam (Averhoa bilimbi) dapat tumbuh baik di tempat-tempat terbuka yang mempunyai ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan air laut. DI negara asalnya, tanaman ini tumbuh baik di daerah tropis dan di Indonesia banyak dipelihara di pekarangan atau kadang-kadang tumbuh secara liar diladang atau tepi hutan. Tumbuhan ini tingginya dapat mencapai lebih dari 10 meter dan mempunyai batang yang keras. Ada dua varitas dari tumbuhan belimbing asam yaitu yang menghasilkan buah berwarna hijau dan kuning muda atau sering pula dianggap berwarna putih. Batangnya tidak banyak memiliki cabang, sedang daunnya bersirip genap. Bunganya yang kecil-kecil menggantung berwarna merah atau keunguan dengan buah memanjang dan dalamnya berongga berbiji-biji. Daging buahnya banyak mengandung air yang berasa asam.

Nama Lokal :
Belimbing Asam (Indonesia), Calincing (sunda),; Blimbing wuluh (Jawa), Bhalimbing bulu (Madura),; Blimbing buluh (Bali), Selimeng (Aceh), Balimbing (Lampung); Balimbeng (Flores), Celane (Bugis), Takurela (Ambon); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batuk, Beguk, Encok, Sariawan, Hipertensi, Diabetes melitus; Demam, Radang poros usus, Menghilangkan jerawat;
Pemanfaatan :

 1. Batuk
    a. Bahan: 1 genggam bunga belimbing asam dan 1 potong gula batu
       Cara membuat: direbus bersama-sama dengan 1 gelas air sampai
       mendidih hingga tinggal ½ Gelas.
       Cara menggunakan:  diminum pagi dan sore secara rutin.

    b. Bahan: daun, bunga dan buah belimbing asam ditambah gula
       merah dan adas pulawaras
       Cara Membuat: direbus bersama-sama dengan 1 gelas air sampai
       mendidih hingga tinggal ½ gelas.
        Cara menggunakan:  diminum pagi dan sore secara rutin

2. Beguk
    Bahan: 10 lembar daun belimbing asam dan 4 siung bawang merah
    Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus
    Cara menggunakan: untuk bobok dan obat luar

3. Encok
    a. Bahan: 1 genggam  daun belimbing asam ditambah kapur sirih
       Cara membuat: ditumbuk halus bersama-sama
       Cara menggunakan:  digosokan sebagai param

    b. Bahan:  4 genggam daun belimbing asam
       Cara membuat:  ditumbuk halus
       Cara menggunakan:  digunakan untuk menggosok bagian
       pinggang

4. Sariawan
    Bahan: 11 kuntum bunga belimbing asam, asam jawa dan gula merah
    Cara membuat: direbus bersama-sama dengan 2 gelas air sampai
    mendidih hingga tinggal 1 gelas
    Cara menggunakan:  diminum pagi dan sore

5. Hipertensi
    Bahan: 3 buah belimbing asam, ½ ikat daun kemangi
    Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih
    hingga tinggal ½ gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan:  diminum menjelang tidur dan diulangi 3 hari
    sekali

6. Diabetes mellitus, demam dan radang poros usus
    Bahan: 3 genggam daun belimbing asam
    Cara membuat: direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian
    disaring untuk diambil airnya
    Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

7. Menghilangkan Jerawat
    Bahan: 3 buah belimbing asam dan garam secukupnya
    Cara membuat: buah belimbing  diparut kemudian kedua bahan
    tersebut dicampur sampai merata
    Cara menggunakan:  digunakan sebagai bedak pada bagian wajah
    yang berjerawat

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah belimbing asam mempunyai kandungan unsur kandungan unsur kimia yang disebut asam oksalat dan kalium. Disamping itu, daun belimbing asam mengandung ekstrak untuk melawan staphylococus.

Sumber : www.iptek.net.id


 KHASIAT BAYAM




Bayam

(Amaranthus tricolor L.)
Sinonim :
A.gangeticus
Familia :
amaranthaceae.
Uraian :
Bayam berasal dari Amerika tropik. Sampai sekarang, tumbuhan ini sudah tersebar di daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada ketinggian 5-2.000 m dpl, tumbuh di daerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di. dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas. Herba setahun, tegak atau agak condong, tinggi 0,4-1 m, dan bercabang. Batang lemah dan berair. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, panjang 5-8 cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta warnanya hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga dalam tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulir. Bayam yang dijual di pasaran dan biasa dikonsumsi sebagai sayuran dikenal dengan bayam cabutan atau bayam sekul. Terdapat tiga varietas bayam yang termasuk ke dalam Amaranthus tricolor, yaitu bayam hijau biasa, bayam merah (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya berwarna merah, dan bayam putih (Blitum album), yang berwarna hijau keputih-putihan. Sebagai informasi, daun dan batang bayam merah mengandung cairan berwarna merah. Selain A. tricolor, terdapat bayam jenis lain, seperti bayam kakap (A. hybridus), bayam duri (A.spinosus), dan bayam kotok/bayam tanah (A. blitum). Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah A. tricolor dan A. hybridus sedangkan jenis bayam lainnya tumbuh liar. Panen bayam cabut paling lama dilakukan selama 25 hari. Setelah itu, kualitasnya akan menurun karena daunnya menjadi kaku. Bayam dapat disayur bening, dibuat gado-gado, pecal, atau direbus untuk lalap. Kadangkadang, daun bayam yang muda dan lebar digunakan pula sebagai bahan rempeyek. Tanaman bayam dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Jakarta: bayam glatik, b. putih, b. merah. Jawa: bayem abrit, b. lemah, b. ringgit, b. sekul, b. siti. Maluku: jawa lufife, tona ma gaahu, hohoru itoka tokara, baya roriha, loda kohori. Nama asing: Chinese spinach (I) Nama simplisia: Amaranthi tricoloris Folium (daun bayam), Amaranthi tricoloris Radix (akar bayam).

 Penyakit Yang Dapat Diobati :
Secara umum, tanaman bayam dapat meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan. Akar bayam merah berkhasiat sebagai obat disentri. Bayam termasuk sayuran berserat yang dapat digunakan untuk memperlancar proses buang air besar. Makanan berserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita kanker usus besar, penderita kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol darah tinggi, dan menurunkan berat badan. Infus daun bayam merah 30% per oral dapat meningkatkan kadar besi serum, haemoglobin, dan hematokrit kelinci yang dibuat anemia secara nyata. Peningkatan tersebut tidak berbeda jika dibandingkan dengan kelompok kelinci yang diberi sulfas ferosus. Sebagai pembanding, digunakan air suling. (Ernawati Santoso, Fakultas Farmasi, WIDMAN, 1986).
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dan akar.

Indikasi:
Daun bayam digunakan untuk pengobatan :
membersihkan darah sehabis bersalin,
memperkuat akar rambut,
tekanan darah rendah,
kurang darah (anemia), dan
gagal ginjal.

Akar digunakan untuk pengobatan: disentri

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, sediakan 25-30 g daun segar, lalu rebus dan dimakan sebagai lalap. Selain direbus, bayam dapat juga dijus untuk diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun bayam segar sampai halus, lalu tempelkan pada luka akibat gigitan binatang berbisa.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:
Meningkatkan kerja ginjal, membersihkan darah sehabis bersalin Bayam dapat dikonsumsi dalam bentuk sayur bening.

Kurang darah
Cuci tiga genggam daun bayam merah, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan satu sendok makan air jeruk nipis, lalu saring. Selanjutnya, tambahkan satu sendok makan madu dan sebutir kuning telur ayam kampung dan aduk sampai rata, kemudian ramuan ini diminum dan pengo>7atan dilakukan satu kali sehari selama seminggu. Selanjutnya, pengobatan dapat dilakukan dua kali seminggu sampai penyakitnya sembuh.

Disentri
Cuci 10 batang akar bayam merah sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan garam halus seujung sendok teh sambil diaduk rata, lalu saring. Untuk pengobatan, minum air saringannya sekaligus.

Memperkuat akar rambut
Cuci satu ikat daun dan batang bayam segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan garam halus seujung sendok teh sambil diaduk rata. Selanjutnya, peras dan saring, lalu minum sekaligus. Lakukan 2-3 kali seminggu.

Catatan
Penderita kadar asam urat darah yang cukup tinggi dan rematik Gout dilarang mengonsumsi bayam terlalu banyak karena sayur ini mengandung purin yang cukup tinggi. Di dalam tubuh, purin akan dimetabolisir menjadi asam urat.

Untuk pengobatan, bayam merah dianggap lebih berkhasiat daripada bayam hijau.

Komposisi :
Bayam mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin, dan vitamin (A, B dan C).


SUMBER : www.iptek.net.id

 KHASIAT BAWANG PUTIH




Bawang Putih

(Allium sativum, Linn.)
Sinonim :
Familia :
Liliaceae
Uraian :
Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 em, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Bawang putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang baik pada ketinggian tanah berkisar 200-250 meter di atas permukaan laut. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 600 m - 1.200 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 800 mm - 2.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 6 bulan · Suhu udara : 150 C - 200 C · Kelembapan : tinggi · Penyinaran : sedang b. Tanah · Jenis : gromosol (ultisol). · Tekstur : lempung berpasir (gembur) · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 50 cm - 150 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 6 - 6,8 · Kesuburan : tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan selokan atau parit dengan lebar 30 cm - 40 cm, dalam 30 cm - 60 cm. Tanah galian digunakan untuk bedengan selebar 60 cm - 100 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan, lalu dicangkul sedalam 15 cm - 30 cm. · Setelah 10 hari - 15 hari dicangkul kembali hingga membentuk gumpalan halus, kemudian diberi pupuk kandang 10 ton - 15 ton/hektar. · Sehari sebelum tanam, bedengan dibasahi. b. Persiapan Bibit · Bibit berasal dari tanaman cukup tua (85 hari - 135 hari), sehat dan tidak cacat. · Bibit disimpan dalam ruangan kering sekitar 5 bulan - 8 bulan digantung pada para-para. · Siang untuk bibit berasal dari umbi yang beratnya 5 g - 7,5 g/umbi. c. Penanaman · Buatkan lubang tanam sedalam 3 cm - 4 cm dengan tugal. · Tancapkan bibit dengan posisi tegak lurus, ujung siung di atas dan ¾ bagian siung tertanam dalam tanah. · Taburkan tanah halus dan tutup merata dengan jerami setelah 3 cm. · Jarak tanam 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 10 cm

Nama Lokal :
Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis), Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor); 

 Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Asma, Batuk, Masuk angin, Sakit kepala, Sakit kuning; Sesak nafas, Busung air, Ambeien, Sembelit, Luka memar, Abses; Luka benda tajam, digigit serangga, Cacingan, Sulit tidur (Insomnia);
Pemanfaatan :

 1. Hipertensi
    a. Bahan: 3 siung bawang putih,
       Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan
       air secukupnya, Ialu disaring;
       Cara menggunakan: diminum secara teratur setiap hari.

    b. Bahan : 2 siung bawang putih;
       Cara membuat: bawang putih dipanggang dengan api;            
       Cara menggunakan: dimakan setiap pagi selama 7 hari.

2. Asma, batuk dan masuk angin
    Baban: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu
    secukupnya;
    Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos
    bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring;
    Cara menggunakan: diminum setiap pagi sampai sembuh.

3. Sakit kepala
    Bahan: umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi.

4. Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
    Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam
    Cara membuat : umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua
    bahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih
    dan diaduk sampai merata, dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan
    sore.

5. Ambeien
    Bahan : umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas
    untuk diambil airnya;
    Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur setiap hari.

6. Sembelit
    Bahan: yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya;
    Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk
    diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring;
    Cara menggunakan: diminuni biasa.

7. Luka memar karena tikaman atau pukulan
    Bahan: bawang putih dan 1 sendok madu;
    Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1
    sendok madu dan dicampur sampai merata;
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

8. Luka kena benda tajam berkarat
    Bahan: umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya;
    Cara membuat: umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke
    dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus;
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.

9. Mempercepat matangnya bengkak abses
    Bahan : umbi bawang putih;
    Cara membuat: umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat,
    kemudian ditumbuk halus;
    Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang bengkak.

10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
     Bahan: umbi bawang putih;
     Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
     Cara menggunakan: ditempelkan pada baglan yang kemasukan
     serpihan kaca, kayu atau duri.

11. Sengatan serangga
     Bahan: umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya;
     Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian
     dicampur dengan bahan lainnya sampai merata;
     Cara menggunakan: dioleskan ada bagian tubuh yang disengat
     serangga.

12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut
     Baban: beberapa siung bawang push;
     Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
     Cara menggunakan: dimakan langsung.

13. Sulit tidur (insomnia)
     Bahan: beberapa slung bawang putih;
     Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
     Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.

 Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung : - protein sebesar 4,5 gram. - lemak 0,20 gram, - hidrat arang 23, 1 0 gram, - vitamin B 1 0,22 miligram, - vitamin C 1 5 miligram, - kalori 95 kalori, - posfor 134 miligram, - kalsium 42 


sumber :www.iptek.net.id

 KHASIAT BAWANG MERAH






Bawang Merah

(Allium cepa)
Sinonim :
--
Familia :
Amaryllidaceae (Liliaceae).
Uraian :
Herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi lapis menebal dan berdaging, warna merah keputihan. Perbungaan berbentuk bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat, berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam. Bagian yang Digunakan Umbi lapis.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Bawang abang mirah (Aceh); Pia (Batak); Bawang abang (Palembang); Bawang sirah, Barambang sirah, Dasun merah (Minangkabau); Bawang suluh (Lampung); Bawang beureum (Sunda); Brambang, Brambang abang (Jawa); Bhabang mera (Madura); Jasun bang, Jasun mirah (BaIi); Lasuna mahamu, Ransuna mahendeng, Yantuna mopura, Dansuna rundang, Lasuna randang, Lansuna mea, Lansuna Raindang (Sulawesi Utara); Bawangi (Gorontalo); Laisuna pilas, Laisuna mpilas (Roti); Kalpeo meh (Timor); Bowang wulwul (Kai); Kosai miha; Bawa rohiha (Ternate); Bawa kahori (Tidore). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Cepae Bulbus; Umbi lapis Bawang Merah.

 Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Menghangatkan, rasa dan bau tajam. KHASIAT Bakterisid, ekspektoran, dan diuretik. PENELITIAN M. Jufri Samad, 1987. FMIPA Farmasi UNHAS. Telah melakukan penelitian pengaruh ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi Bawang Merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46 %. Pada pemberian tolbutamid dosis 250 mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21 %, dan pemberian air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00 %. Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI. Telah melakukan penelitian efek protektif Bawang Merah pada kerusakan hati akibat karbon tetraklorida.Dari hasil penelitian tersebut, ternyata Bawang Merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CCl4.
Pemanfaatan :

 KEGUNAAN
1. Batuk.
2. Haid tidak teratur.
3. Kencing manis.
4. Obat cacing.
5. Demam pada anak-anak (obat luar).
6. Perut kembung pada anak-anak (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN
Batuk
Ramuan:
Umbi Bawang merah            4 gram
Daun Poko segar                 4 gram
Daun Sembung segar          3 gram
Herba Pegagan segar          4 gram
Buah Adas                           2 gram
Air                                    125 ml

Cara pembuatan:
Dipipis, dibuat infus atau pil.

Cara pemakaian:
Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.

Kencing Manis
Ramuan:
Umbi Bawang Merah (dirajang)        4 gram
Buah Buncis (dirajang)                   15 gram
Daun Salam (dirajang)                   10 helai
Air                                                120 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum sehari 1 kali 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.
Demam dan Perut

Kembung pada Anak-anak
Ramuan:
Umbi Bawang Merah (potong tipis)   secukupnya
Minyak Kelapa                                  secukupnya
Minyak Kayu Putih                            secukupnya

Cara pembuatan:
Diremas-remas.

Cara pemakaian:
Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangnn pada anak yang demam.

 Komposisi :
Minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, dan zat pati.


sumber : www.iptek.net.id

 KHASIAT TANAMAN BARU CINA






         













Baru Cina

(Artemisia vulgaris Linn.)
Sinonim :
Familia :
Compositae
Uraian :
Terna menahun, berambut halus, tegak, tinggi mencapai 1 m, berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup lembab dan tanah yang kaya humus, tumbuh liar di hutan dan di ladang. jenis yang biasa ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat. Artemisia argyi Levl. et. Vant. Tanaman ini terdapat sampai 3.000 m di atas permukaan laut, berasal dari Cina. Tanaman ini merupakan herba setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut. Daun berbentuk bulat-telur dengan tepi berbagi menjari ujung meruncing, kedua permukaan daun berambut halus. Warna daun hijau, di bagian bawah warna lebih putih, duduk berseling. Bunga merupakan bunga majemuk, kecil-kecil, warna kuning muda berbentuk bonggol tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Perbanyakan dapat dengan stek atau biji.

Nama Lokal :
Baru cina (Indonesia, Sumatera), Daun manis, brobos krebo; Beunghar kucicing, jukut lokot mala, suket gajahan (jawa); Kolo, goro-goro cina (Maluku), Daun Sudamala, cam cao; Ai ye (China).; 

 Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit haid, Keguguran, Disentri, Keputihan, Susah punya anak; Muntah darah, mimisan, pendarahan usus, mudah persalinan;
Pemanfaatan :

 BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, seluruh tanaman.

KEGUNAAN:
1. Menstruasi berlebihan (banyak), sakit pada menstruasi
   (Dysmenorrhea), menstruasi tidak teratur.
2. Mencegah keguguran (Threatened abortion), pergerakan janin
   berlebihan.
3. Dysentery, keputihan.
4. Mempermudah persalinan, susah punya anak.
5. Muntah darah (hematemesis), mimisan (epistaxis), perdarahan usus
   (rectal haemorrhgia).

PEMAKAIAN:
10 - 30 gram rebus, minum.  Herba ini sudah dibuat tablet,
suntikan, minyak, aerosol (obat semprot mulut).

PEMAKAIAN LUAR:
Gangguan lambung, nyeri persendian (arthralgia), eczema, gatal-gatal (pruritus), bisul.  Dipakai sebagai moxa, dengan cara memanaskan titik-titik akupunktur.
Verruca vulgaris (kutil): A. argyi dilumatkan, tempelkan ke tempat kelainan beberapa kali sehari, selama + 30 hari.

CARA PEMAKAIAN:
1. Memulihkah tenaga akibat perdarahan sehabis melahirkan:
    4 pohon baru cina + 6 gelas air, direbus sampai sisa 2 gelas. 
    Diminum sehari 2 x 1 gelas sebelum makan.

2. Lemah syahwat:
    15 - 45 gram biji digiling halus, makan.

3. Ayan (Epilepsi):
    1 genggam akar artemisia + 1 ibu jari jahe + 1 ibu jari gula    
    enau + 4 gelas air, rebus menjadi 2 gelas.  Sehari 2 x 1 gelas.

4. Sakit tenggorok:
    Herba segar ditumbuk, peras, minum airnya.

5. Disentri:
    Barucina + jahe segar, direbus sampai kental, minum 3 x.

A.rtemisia argyi Levl et Vant:
Mempunyai khasiat untuk pengobatan carcinoma lambung, pembesaran kelenjar  payudara. juga dipakai untuk pengobatan hepatitis, prostatitis, bronchitis, menstruasi berlebihan, menstruasi tidak teratur dan nyeri menstruasi, dan penyakit-penyakit alergi. Herba ini menghambat pertumbuhan Hela cell.

EFEK SAMPING:
30% pasien yang memakai rebusan daun A. argyi mempunyai keluhan mulut kering, rasa tida enak di lambung (yang terbanyak), mual, muntah, mencret dan pusing, yang hilang bila memakai minyak daun A. argyi.

 BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, seluruh tanaman.

KEGUNAAN:
1. Menstruasi berlebihan (banyak), sakit pada menstruasi
   (Dysmenorrhea), menstruasi tidak teratur.
2. Mencegah keguguran (Threatened abortion), pergerakan janin
   berlebihan.
3. Dysentery, keputihan.
4. Mempermudah persalinan, susah punya anak.
5. Muntah darah (hematemesis), mimisan (epistaxis), perdarahan usus
   (rectal haemorrhgia).

PEMAKAIAN:
10 - 30 gram rebus, minum.  Herba ini sudah dibuat tablet,
suntikan, minyak, aerosol (obat semprot mulut).

PEMAKAIAN LUAR:
Gangguan lambung, nyeri persendian (arthralgia), eczema, gatal-gatal (pruritus), bisul.  Dipakai sebagai moxa, dengan cara memanaskan titik-titik akupunktur.
Verruca vulgaris (kutil): A. argyi dilumatkan, tempelkan ke tempat kelainan beberapa kali sehari, selama + 30 hari.

CARA PEMAKAIAN:
1. Memulihkah tenaga akibat perdarahan sehabis melahirkan:
    4 pohon baru cina + 6 gelas air, direbus sampai sisa 2 gelas. 
    Diminum sehari 2 x 1 gelas sebelum makan.

2. Lemah syahwat:
    15 - 45 gram biji digiling halus, makan.

3. Ayan (Epilepsi):
    1 genggam akar artemisia + 1 ibu jari jahe + 1 ibu jari gula    
    enau + 4 gelas air, rebus menjadi 2 gelas.  Sehari 2 x 1 gelas.

4. Sakit tenggorok:
    Herba segar ditumbuk, peras, minum airnya.

5. Disentri:
    Barucina + jahe segar, direbus sampai kental, minum 3 x.

A.rtemisia argyi Levl et Vant:
Mempunyai khasiat untuk pengobatan carcinoma lambung, pembesaran kelenjar  payudara. juga dipakai untuk pengobatan hepatitis, prostatitis, bronchitis, menstruasi berlebihan, menstruasi tidak teratur dan nyeri menstruasi, dan penyakit-penyakit alergi. Herba ini menghambat pertumbuhan Hela cell.

EFEK SAMPING:
30% pasien yang memakai rebusan daun A. argyi mempunyai keluhan mulut kering, rasa tida enak di lambung (yang terbanyak), mual, muntah, mencret dan pusing, yang hilang bila memakai minyak daun A. argyi.
 Komposisi :
 
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, pedas, hangat. Menghilangkan rasa dingin, menghilangkan sakit, menghentikan perdarahan (hemostatic), melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, mengatur menstruasi. Herba ini masuk meridian ginjal, paru dan limpa. KANDUNGAN KIMIA: Minyak menguap (Phellandrene, cadinene, thujvl alkohol), alfa-amirin, fernenol, dehydromatricaria ester, cineole, terpinen-4-ol, beta- karyophyllene, 1-quebrachitol. Akar dan batang : Inulin (mengandung artemose), Cabang kecil : Oxytocin, yomogi alkohol, dan ridentin. 


SUMBER : www.iptek.net.id