Uraian :
I. URAIAN TANAMAN:
Terna, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya,
tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau
gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat,
berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan
berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan
yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih (ada yang warna
biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk
wama coklat gelap. Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian
sedang.
II. Syarat Tumbuh
a. Iklim
1. Ketinggian tempat : 500 m - 900 m di atas permukaan laut
2. Curah hujan tahunan : 3000 mm/tahun
3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan - 9 bulan
4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan - 5 bulan
5. Suhu udara : 280C - 340C
6. Kelembapan : sedang
7. Penyinaran : tinggi
b. Tanah
1. Jenis : andosol, latosol
2. Tekstrur : lempung berpasir
3. Drainase : baik
4. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah
5. Kedalaman perakaran: 30 cm - 60 cm dari permukaan tanah
6. Kemasaman (pH) : 5 - 7
7. Kesuburan : sedang - tinggi
III. Pedoman Bertanam
a. Pengolahan Tanah
1. Tanah dicangkul sedalam 30 cm - 40 cm hingga gembur
2. Buatkan bedengan selebar 100 cm - 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar
bedengan 40 cm - 50 cm, dan panjangnya disesuaikan kondisi lahan
3. Tebarkan pupuk kandang diatas bedengan tersebut
b. Persiapan Bibit
1. Pada umumnya tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau
stek cabang
2. Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua, lalu dipotong
menjadi stek-stek berukuran panjang 15 cm - 25 cm atau beruas sekitar 2
buku - 3 buku
c. Penanaman
1. Stek bibit ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm, kemudian
padatkan tanah di sekitar pangkal stek
2. Jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm
dan 60 cm x 60 cm
|
Nama Lokal :
Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia); Kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa); Mao Xu Cao (China).;
PEMANFAATAN
Penyakit Yang Dapat Diobati : Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu, Encok; Peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab;
BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas matahari).
KEGUNAAN: 1. Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi kandung kemih (Cystitis). 2. Sakit kencing batu. 3. Encok (Gout arthritis). 4. Peluruh air seni (Diuretic). 5. Menghilangkan panas dan lembab.
PEMAKAINAN : 30 - 60 gr. (kering) atau 90 - 120 gr (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh sebagai teh.
CARA PEMAKAIAN: 1. Nephritis, edema (bengkak): 0. aristatus (kumis kucing) 30 gr, Planto asiatica (daun urat) 30 gr, Hedyotis diffusa. (rumput lidah ular) 30 gr, semuanya direbus.
2. Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangan) : 0. aritatus, Phyllanthus urinaria (meniran), Commelina communis, masing-masing 30 gr., direbus.
Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Manis sedikit pahit, sejuk, anti-inflammatory (anti radang), peluruh air seni (diuretic), menghancurkan batu saluran kencing.
KANDUNGAN KIMIA:
Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.
sumber : www.iptek.net.id
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar